Di tengah hamparan kehidupan yang menghadirkan guliran ketakmudahan, aku terus bertahan.
Walau langkahku sering terserang lelah, aku memilih untuk tak menyerah.
BAGIAN 2
Semua peristiwa ini menyadarkanku mengapa surga diletakkan-Nya di bawah telapak kaki ibu, bukan yang lainnya.
BAGIAN 3
Semua hal hebat memang tidak didapat dari jenis langkah mudah.
Membangun bisnis adalah membentang sajadah panjang menuju-Nya.
BAGIAN 4
Membuat bisnis tanpa perencanaan seperti merencanakan kegagalan.
Nekat yang benar adalah menyeberang jurang, tetapi tetap menyiapkan tali, bukannya asal melompat tanpa peralatan apa pun.
BAGIAN 5
Kutemukan Tuhan di setiap penjuru bumi.
Kuhadirkan selalu di relung hati, kapan saja dan di mana saja, karena Ia selalu ada di mana-mana.
BAGIAN 6
Ribuan kilometer sudah ditempu, tetapi banyak yang kembali dengan kehampaan.
Hidup tanpa perubahan, selain sekadar simbol eksistensi dan gelar keagamaan yang dipasang di kartu nama atau papan di ujung jalan.
BAGIAN 7
Dalam dunia bisnis yang keras, penuh intrik, kecurangan, dan akal licik kompetitor yang bertebaran di mana-mana, semua itu hanya bisa dihadapi dengan hati yang ikhlas dan doa-doa kita, agar kita selalu mampu berbisnis dengan kejujuran dan senantiasa dalam perlindungan-Nya